Tugas 1 Bahasa Indonesia Menganalisis Isi Teks Eksplanasi "Penyebab Tanah Longsor"



Tugas 1
Menganalisis Isi Teks Eksplanasi

(1)     Teks yang berjudul “Penyebab Tanah Longsor” berisi penjelasan tentang proses terjadinya tanah longsor. Bacalah teks tersebut sekali lagi dan temukan penyebab terjadinya tanah longsor, kemudian isilah diagram berikut.
TANAH LONGSOR
FAKTOR SOSIAL
FAKTOR ALAM
1.        Hujan
2.        Lereng Terjal
3.        Tanah yang kurang Padat dan Tebal
4.        Batuan yang Kurang Kuat
5.        Jenis Tata Lahan Persawahan, Perladangan, dan Genangan air di lereng yang terjal.
6.        Getaran dari gempa bumi
7.        Susut Muka Air Danau atau Bendungan. Hujan dengan insentitas tinggi
8.        Bekas Longsoran Lama
9.        Pengikisan/Erosi
10.    Adanya Bidang Diskontinuitas (Bidang Tidak Sinambung)
1.        Adanya beban tambahan seperti beban bangunan dan kendaraan.
2.        Adanya Material Timbunan pada Tebing
3.        Penggundulan hutan
4.        Daerah Pembuangan Sampah

(4) Setelah kalian membaca dan mencermati bagian yang dicetak tebal dan digarisbawahi pada soal nomor (3), kerjakanlah tugas ini. Baca, cermati, dan beri tanda (cetak tebal untuk kata kerja material dan beri garis bawah untuk kata kerja relasional) pada kalimat berikut.
a) Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal, berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi.
b) Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari pada gaya penahan.
c) Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah, sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban, serta berat jenis tanah/batuan.
d) Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar.
e) Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin.
f) Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.
g) Pada lahan persawahan akar tanamannya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor.
h) Akibat susutnya muka air yang cepat di danau, gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 22° mudah terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan.


(5) Teks eksplanasi yang berjudul “Penyebab Tanah Longsor” dapat disajikan secara ringkas. Caranya, kalian hanya menulis ulang kalimat-kalimat inti dari setiap tahap pada struktur teks itu. Pertama, kalian mengemukakan pernyataan umum tentang tanah longsor. Kedua, sebutkan penyebab terjadinya tanah longsor. Sebagai latihan, lengkapilah kerangka ini.

Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan gunung api. Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal, berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi.
Tanah longsor terjadi karena hujan, lereng terjal, tanah yang kurang padat/tebal, batuan yang kurang kuat, jenis tata lahan, getaran, susut muka air danau atau bendungan, adanya beban tambahan, pengikisan/erosi, adanya material timbunan pada tebing, bekas longsoran lama, adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung), penggundulan hutan, dan daerah pembuangan sampah.
Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar, lalu muncullah pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan dan rekahan tanah di permukaan. Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor. Melalui tanah yang merekah itulah air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng sehingga menimbulkan gerakan lateral.
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin.
Tanah lempung atau tanah liat memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor, terutama bila terjadi hujan. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen akan mudah menjadi tanah jika mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor apabila terdapat pada lereng yang terjal.
Pada lahan persawahan akar tanamannya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor. Untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena akar pohon tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan pada umumnya terjadi di daerah longsoran lama.
Getaran gempa bumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalulintas mengakibatkan tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak.
Akibat susutnya muka air yang cepat di danau, gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 22° mudah terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan.
Adanya beban tambahan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadi penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke lembah.
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu, akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal.
Tanah timbunan pada lembah yang digunakan untuk mengembangkan dan memperluas lahan permukiman belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya, sehingga apabila hujan  akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.
Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif terjal atau pada saat atau sesudah terjadi patahan kulit bumi.
Bidang tidak sinambung merupakan bidang lemah dan dapat berfungsi sebagai  bidang luncuran tanah longsor.
Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul karena pengikatan air tanah sangat kurang.
Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor, apalagi ditambah dengan guyuran hujan.

(6) Sekarang kalian sudah tahu bahwa dalam membuat ringkasan dan isi ringkasan harus sama dengan isi teks yang diringkas. Kalian juga dapat memanfaatkan struktur teks itu sebagai panduan. Bandingkan hasil ringkasan kalian dengan yang telah dibuat oleh teman-teman kalian, apakah isinya sama antara ringkasan dan teks eksplanasi berjudul “Penyebab Tanah Longsor”. Jika belum sama, perbaiki lagi ringkasan sampai berhasil.

Penyebab Tanah Longsor
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng India-Australia yang bergerak saling menumbuk. Dengan demikian, Indonesia rawan terhadap bencana letusan gunung api dan gempa bumi.
Tanah pelapukan hasil letusan gunung api yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal, berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan.
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya penahan. Berikut ini adalah faktor-faktor penyebab tanah longsor.
1.      Hujan
Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan terjadinya retakan dan rekahan tanah di permukaan. Melalui tanah yang merekah itulah air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng sehingga menimbulkan gerakan lateral.
2.      Lereng Terjal
Lereng/tebing terjal dengan kemiringan 18o kebanyakan akan memperbesar gaya pendorong.
3.      Tanah yang Kurang Padat dan Tebal
Jenis tanah yang kurang padat seperti tanah lempung/tanah liat berpotensi menyebabkan tanah longsor dan rentan terhadap pergerakan tanah.
4.      Batuan yang Kurang Kuat
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen rentan terhadap tanah longsor karena berukuran pasir dan merupakan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung.
5.      Jenis Tata Lahan
Tanah longsor banyak terjadi di daerah persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal.
6.      Getaran
Getaran akibat gempa bumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalu lintas kendaraan mengakibatkan penurunan dan keretakan tanah.
7.      Susut Muka Air Danau atau Bendungan
Susutnya muka air danau/bendungan mengakibatkan terjadinya penurunan tanah yang kemudian diikuti oleh retakan.
8.      Adanya Beban Tambahan
Adanya beban bangunan pada lereng dan kendaraan mengakibatkan terjadinya penurunan dan retakan tanah yang mengarah ke lembah.
9.      Pengikisan/Erosi
Pengikisan/erosi disebabkan oleh air sungai ke arah tebing dan penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai.
10.  Adanya Material Timbunan pada Tebing
Tanah timbunan pada lembah/tebing belum terpadatkan sempurna sehingga apabila hujan turun, terjadi penurunan tanah yang diikuti oleh retakan tanah.
11.  Bekas Longsoran Lama
Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif terjal atau pada saat atau sesudah terjadi patahan kulit bumi.
12.  Adanya Bidang Diskontinuitas (Bidang Tidak Sinambung)
Bidang ini merupakan bidang lemah yang berfungsi sebagai bidang luncuran tanah longsor.
13.  Penggundulan Hutan
Pada umumnya tanah longsor banyak terjadi di daerah yang relatif gundul karena pengikatan air tanah sangat kurang.
14.  Daerah Pembuangan Sampah
Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor, apalagi ditambah dengan guyuran hujan.

(7) Bacalah teks berjudul “Erosi” ini dengan cermat. Analisislah struktur teks tersebut, benarkah struktur teks berjudul “Erosi” ini sesuai dengan struktur teks eksplanasi yang terdiri atas pernyataan umum^urutan sebab-akibat? Jika benar, tulislah bagian mana yang merupakan pernyataan umum dan bagian mana saja yang merupakan urutan sebab-akibat.

No.
Struktur Teks
Peristiwa
1.
Pernyataan Umum
Erosi adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Erosi merupakan tiga proses yang berurutan, yaitu pelepasan partikel tunggal dari massa tanah, pengangkutan oleh media yang erosif seperti aliran air dan angin, dan pengendapan bahan-bahan tanah oleh penyebab erosi, pada kondisi ketika energi yang tersedia tidak cukup lagi untuk mengangkut partikel. Di daerah-daerah tropis yang lembab seperti di Indonesia, air merupakan penyebab utama terjadinya erosi, sedangkan untuk daerah-daerah panas yang kering, angin merupakan faktor penyebab utamanya.
2.
Urutan Sebab-Akibat
Percikan air hujan merupakan media utama pelepasan partikel tanah pada erosi yang disebabkan oleh air. Pada saat butiran air hujan mengenai permukaan tanah yang gundul, partikel tanah terlepas dan terlempar ke udara. Karena gravitasi bumi, partikel tersebut jatuh kembali ke bumi. Pada lahan miring partikel tanah tersebar ke arah bawah searah lereng. Partikel tanah yang terlepas akan menyumbat pori-pori tanah. Percikan air hujan juga menimbulkan pembentukan lapisan tanah keras pada lapisan permukaan. Hal ini mengakibatkan menurunnya kapasitas dan laju infiltrasi tanah. Pada kondisi ketika intensitas hujan melebihi laju infiltrasi, akan terjadi genangan air di permukaan tanah, yang kemudian akan menjadi aliran permukaan. Aliran permukaan ini menyediakan energi untuk mengangkut partikel yang terlepas, baik oleh percikan air hujan maupun oleh adanya aliran permukaan itu sendiri. Pada saat energi aliran permukaan menurun dan tidak mampu lagi mengangkut partikel tanah yang terlepas, partikel tanah tersebut akan mengendap baik untuk sementara maupun tetap.
3.
Urutan Sebab-Akibat
Proses pengendapan sementara terjadi pada lereng yang bergelombang, yaitu bagian lereng yang cekung akan menampung endapan partikel yang hanyut untuk sementara dan pada hujan berikutnya endapan ini akan terangkut kembali menuju dataran rendah atau sungai. Pengendapan akhir terjadi pada kaki bukit yang relatif datar, sungai, dan waduk. Pada daerah aliran sungai, partikel dan unsur hara yang larut dalam aliran permukaan akan mengalir dan mengendap ke sungai dan waduk sehingga menyebabkan pendangkalan.
4.
Urutan Sebab-Akibat
Besarnya erosi bergantung pada kuantitas suplai material yang terlepas dan kapasitas media pengangkut. Jika media pengangkut mempunyai kapasitas lebih besar daripada suplai material yang terlepas, proses erosi dibatasi oleh pelepasan. Sebaliknya, jika kuantitas suplai materi melebihi kapasitas, proses erosi dibatasi oleh kapasitas.

(8) Bacalah kembali teks “Erosi” di atas. Temukan kata kerja material dan kata kerja
relasional yang ada dalam teks tersebut. Isikan ke kolom berikut ini.
Paragraf
Kata Kerja Material
Kata Kerja Relasional
1
Hilangnya
disebabkan oleh
Mengangkut
penyebab
Terjadinya
ketika
2
Mengenai
disebabkan oleh
Terlepas
karena
Terlempar
menimbulkan
Jatuh
mengakibatkan
Tersebar
ketika
Menyumbat
menjadi
Menurunnya

Terjadi

Mengangkut

Mengendap

3
Menampung
sehingga
Hanyut
menyebabkan
Terangkut

Menuju

Terjadi

Larut

Mengalir

Mengendap

4
Terlepas
jika
Mempunyai
dibatasi oleh

Comments

  1. trimakasih atas bantuannya saya menjadi lebih mengerti

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Teks Pewara / Pranatacara dalam Bahasa Jawa

Tugas SBK : Contoh Nirmana Titik, Garis, Bidang, Gempal, dan Tekstur

Tugas Bahasa Indonesia Memahami Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Opini/Editorial “Menjual Sembari Menjaga Nirwana"