Tugas 3 Bahasa Indonesia tentang Teks Eksplanasi "Banjir dan Kekeringan"
Tugas 3
Halaman 22 – 23
a. Penyebab terjadinya bencana kekeringan
Penyebab alami :
·
Tingkat
curah hujan di bawah normal dalam satu musim
·
Kekurangan
pasokan air permukaan dan air tanah
·
Kekurangan
kandungan air di dalam tanah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman
tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas.
·
Pasokan
komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal
Penyebab
lainnya :
·
Kebutuhan
air lebih besar dari pasokan yang direncanakan
·
Kerusakan
kawasan tangkapan air, sumber air.
b. Masyarakat yang mengandalkan mata
pencaharian dari bidang pertanian akan sangat terpengaruh oleh adanya bencana
kekeringan. Hal tersebut karena pertanian identic dengan sawah dan tanaman lain
yang keberadaannya sangat bergantung pada air. Bila kekeringan terjadi, maka
para petani akan mengalami gagal panen yang tentunya merugikan mereka dan
negara. Karena sawah/ladang akan mongering dan sulit untuk mendapatkan sumber
air baru.
c. Isilah kolom berikut
No.
|
Penyebab
terjadinya
|
|
banjir
|
kekeringan
|
|
1.
|
Erosi dan sedimentasi
|
Curah hujan rendah dalam satu musim
|
2.
|
Curah hujan
|
Kekurangan pasokan air permukaan
dan air tanah
|
3.
|
Pembuangan sampah
|
Kebutuhan air lebih besar dari pasokan air yang
direncanakan
|
4.
|
Kawasan padat penduduk
|
Kerusakan kawasan tangkapan air, sumber
air
|
5.
|
Air pasang
|
Ketidakpatuhan masyarakat terhadap pola tanam/pola
penggunaan air.
|
No.
|
Akibat
yang ditimbulkan oleh
|
|
banjir
|
kekeringan
|
|
1.
|
Kekurangan air bersih
|
Kekurangan air bersih
|
2.
|
Gagal panen
|
Gagal panen
|
3.
|
Timbul penyakit
|
Timbul penyakit
|
4.
|
Masyarakat merugi
|
Masyarakat merugi
|
5.
|
Kekurangan makanan
|
Kekurangan makanan
|
Tambahan: aktivitas terganggu
Bencana banjir membuat sarana dan prasana umum
seperti jalan raya, pasar, terminal atau sekolah terendam, sehingga aktivitas masyarakat
menjadi lambat.
d. Setelah menjawab pertanyaan (c),
rangkailah jawaban kalian tersebut menjadi sebuah teks eksplanasi
Banjir
dan Kekeringan
Sebenarnya
banjir dan kekeringan adalah dua peristiwa yang saling bertentangan. Banjir
adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi
dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Sedangkan, kekeringan
merupakan fenomena hidrologi yang paling kompleks, perwujudan dan penambahan
isu-isu berkaitan dengan iklim, tata guna lahan, dan norma pemakaian air.
Penyebab banjir
Bencana banjir disebabkan oleh
beberapa hal. Terjadinya erosi akibat perubahan tata guna lahan dan tidak
adanya vegetasi penutup mengakibatkan sedimentasi masuk ke sungai dan daya
tampung sungai menjadi berkurang. Kapasitas sungai yang kecil tidak mampu
menampung debit air sungai yang besar terutama saat musim hujan.
Curah hujan yang sangat lebat
mempunya tetes hujan besar. Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori
permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil.
Pembuangan
sampai di DAS membuat sungai tersumbat. Jika air melimpah, air akan keluar dari
sungai karena daya tampung saluran berkurang.
Kawasan
padat penduduk umumnya memiliki kapasitas saluran drainase yang rendah sehingga
aliran permukaan meningkat. Drainase perkotaan dan pengembangan pertanian pada
daerah banjir, serta pemukiman kumuh di pinggir sungai akan mengurangi
kemampuan bantaran dalam menampung debit air yang tinggi.
Air
pasang memperlambat aliran sungai ke laut. Pada waktu terjadi banjir bersamaan
dengan air pasang tinggi, tinggi genangan air atau banjir menjadi besar karena
terjadi aliran balik.
Penyebab kekeringan
Penyebab
bencana kekeringan antara lain curah hujan di bawah rata-rata dalam satu musim.
Kekeringan di Indonesia sangat berkaitan dengan fenomena ENSO (El-Nino Southern
Oscilation) yang pengaruh besar yaitu kemarau panjang
Rendahnya
curah hujan berdampak langsung pada pasokan air waduk, air tanah, ataupun
cadangan air lainnya. Kekurangan pasokan air permukaan dan tanah yang disimpan pada musim penghujan akibat
pendangkalan menyebabkan cadangan air musim kemarau sangat rendah sehingga
memicu terjadinya kekeringan.
Di
samping itu, tidak semua wilayah Indonesia mendapat pelayanan penuh dari PDAM.
Akhirnya pada saat musim kemarau, wilayah tersebut harus bergantung pada sumber
air setempat karena pasokan dari PDAM terbatas pada waktu tertentu saja.
Padahal, kebutuhan air di wilayah tersebut lebih besar.
Pada
saat musim kemarau debit air di kawasan tangkapan air seperti waduk dan sumber
air menurun. Selain itu adanya penumpukan sampah di kawasan tersebut juga memperburuk
kebersihan air. Sehingga cadangan air yang seharusnya bisa dimanfaatkan menjadi
tidak layak dan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di kawasan tersebut.
Penggunaan
air yang berlebihan pada waktu musim tanam di lahan pertanian pada industri dan
pada rumah tangga menyebabkan menurunnya jumlah air pada musim kemarau.
Akibat
banjir dan kekeringan
Adanya
bencana banjir dan kekeringan menimbulkan dampak negative bagi masyarakat.
Seperti kekurangan air bersih karena banjir membuat air kotor melimpah dan
merusak sumber air sedangkan membuat sumber air bersih mengering.
Kemudian
masyarakat khususnya para petani akan mengalami gagal panen akibat sawah atau
ladang mereka terendam banjir, serta tanahnya mongering karena kandungan air
tanah yang menurun, atau sumber air untuk pengairan mongering.
Banjir
dan kekeringan juga mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit terutama
penyakit kulit seperti gatal-gatal, infeksi saluran pernapasan atas atau asma,
diare, dan demam berdarah. Hal tersebut disebabkan karena mereka harus
menggunakan air kotor untuk keperluan mereka sehari-hari.
Di
sisi lain, masyarakat juga kekurangan makanan akibat sumber makanan mereka
rusak terkena banjir atau kekeringan. Jadi, secara kesuluruhan, masyarakat
mengalami kerugian yang besar akibat bencana banjir dan kekeringan.
Comments
Post a Comment