Contoh Berwawancara dengan Narasumber



K.D. 2.1 Berwawancara Dengan Narasumber

KERANGKA WAWANCARA

Topik               : Usaha ekonomi keluarga
Narasumber     : Ibu Ina Rosita Nirmasari ( Pemilik Toko D'Lima )
Tempat / Waktu           : Toko D'Lima / Rabu, 10 Oktober 2012
Tujuan Wawancara      : Untuk mengetahui tentang usaha ekonomi keluarga kecil-kecilan yang ada                          di Kota Probolinggo sekaligus ingin mengetahui perkembangan dan jenis-                      jenisnya.
Pokok Pertanyaan       : 1. Peluang usaha
       Alasan mendirikan sebuah usaha
       Alasan memilih usaha ‘Toko plastik’
       Tujuan mendirikan usaha
2. Usaha Toko D’Lima
       Sejarah Toko D’Lima
       Alasan memilih nama Toko D’Lima
       Modal awal
       Barang-barang yang dijual
       Perkembangan usaha
       Omset
       Asal Barang
3. Keadaan lingkungan sekitar
       Pembeli
       Lokasi



HASIL WAWANCARA

Tyas, Elmi, Figa, Putri              : “Assalamu’alaikum, Bu.”
Bu Ina Rosita                           : “Wa’alaikumsalam.”
Figa                                           : “Bu, kami bermaksud untuk mewawancarai ibu. Apa ibu bersedia?”
Bu Ina Rosita                           : “Tentu saja.”
Elmi                                          : “Apa alasan ibu mendirikan sebuah usaha?”
Bu Ina Rosita                           : “Menurut ibu dengan mendirikan usaha kecil-kecilan ini, ibu bisa membantu menambah penghasilan keluarga dan sisanya untuk ditabung.”
Tyas                                          : “Mengapa ibu memilih usaha ‘Toko Plastik’? 
Bu Ina Rosita                           : “Karena di daerah sekitar sini belum ada toko yang berjualan plastik atau kotak,mika,dan lain-lain untuk keperluan hajatan.”
Putri                                          : “Jadi, apa tujuan ibu mendirikan Toko D'Lima ini ?”
Ibu Ina Rosita                           : “Tujuannya sama yaitu untuk membantu menambah penghasilan keluarga ibu dan bisa untuk membantu biaya sekolah anak-anak.”
Elmi                                          : “Kapan Toko D’Lima didirikan?”
Bu Ina Rosita                           : “Toko ini didirikan pada tanggal 27 Agustus 2012 setelah lebaran.”
Putri                                          : “Setelah saya pikir-pikir, mengapa ibu memilih nama ‘Toko D’Lima’ untuk usaha ibu?”
Bu Ina Rosita                           : “Karena keluarga ibu berjumlah 5 orang sehingga dibuatlah nama D'Lima yaitu D yang berasal dari kata bahasa inggris The dan Lima yang menunjukkan anggota keluarga ibu yang berjumlah 5 orang”
Figa                                           : “Lalu, berapa modal awal ibu saat membuka usaha ini?”
Bu Ina Rosita                           : “Kira-kira modal awal ibu sekitar 20 juta lebih.”
Tyas                                          : “Apa saja yang dijual di Toko D’Lima?”
Bu Ina Rosita                           : “Toko D'Lima menjual aneka macam plastik, kertas minyak, mika, kantong plastik, kotak kue atau nasi, foam, karet gelang, stepler, dan berbagai barang keperluan hajatan.”
Elmi                                          : “Toko D’Lima buka jam berapa sampai jam berapa?”
Bu Ina Rosita                           : “Toko D'Lima buka dari jam 07.00 pagi sampai jam 20.30 malam.”
Putri                                          : “Bagaimana perkembangan usaha ibu sehari-harinya?”
Bu Ina Rosita                           : “Karena Toko D'Lima masih baru dibuka, pada awalnya hanya 1 atau 2 orang yang beli di toko ibu, namun setelah 1 bulan berjalan, jumlah pembeli semakin bertambah. Ibu sangat bersyukur.”
Figa                                           : “Berapa rata-rata omset per bulannya?”
Bu Ina Rosita                           : “Karena masih baru jalan 1 bulan lebih, pendapatannya masih sedikit. Kira-kira 2 juta lebih per bulan. Tapi pendapatan toko tergantung pada bulan-bulan tertentu. Misalnya kalau musim bulan hajatan, pendapatannya bisa lebih dari 2 juta. Kalau bulan yang jarang hajatan seperti bulan suro pendapatannya dibawah 2 juta.”
Elmi                                          : “Dimana Ibu membeli barang-barang ini secara grosir?”
Bu Ina Rosita                           : “Di tempat pedagang grosir di Sidoarjo terkadang juga di Probolinggo. Tergantung dari jenis barang apa yang diminta oleh pembeli karena setiap pembeli itu berbeda-beda, ada yang suka dengan produk dari Sidoarjo dan ada yang suka dengan produk dari Probolinggo.”
Tyas                                          : “Bagaimana tanggapan masyarakat sekitar tentang Toko D’Lima?”
Bu Ina Rosita                           : “Tanggapan masyarakat di sekitar sini senang, karena kalau ingin membeli keperluan hajatan tidak perlu jauh-jauh ke pasar karena harga barang-barang yang dijual di toko ini sama seperti di pasar bahkan ada beberapa yang lebih murah. Tapi kualitasnya juga sama.”
Putri                                          : “Lalu, mayoritas pembeli berasal dari mana? Apa hanya daerah sini saja?”
Bu Ina Rosita                           : “Iya, banyak pembeli yang berasal dari daerah sini seperti tetangga atau pedagang juga teman dari ibu. Pada awal didirikannya toko ini, ibu menyebarkan brosur pada pedagang-pedangang kaki lima maupun tetangga dan teman ibu di sekitar rumah.”
Tyas                                          : “Dimanakah Lokasi Toko D’Lima?”
Bu Ina Rosita                           : “Toko D'Lima berada di Jalan Supriyadi Gang Jepara II Nomor 10”
Figa                                           : “Apakah lokasinya termasuk strategis?”
Ibu Ina Rosita                           : “Menurut ibu tidak, karena toko ini terletak di dalam gang bukan di pinggir jalan raya, jadi masih banyak orang yang belum tahu dan mungkin sedikit sulit untuk mencari toko ibu jika orang itu belum tahu daerah Toko D'Lima.”
Putri                                          : “Terima kasih bu atas waktunya. Kami minta maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati ibu. Wassalamu’alaikum.”
Bu Ina Rosita                           : “Ya, sama-sama. Wa’alaikumsalam.


Narasi Wawancara

            Pada hari Rabu sore, tanggal 10 Oktober 2012, Tyas, Elmi, Figa, dan Putri melakukan wawancara mengenai usaha ekonomi keluarga di Toko D'Lima. Yang mana Ibu Ina Rosita Nirmasari sebagai pemilik toko ini adalah narasumbernya. Tujuan kami melakukan wawancara ini adalah untuk mengetahui tentang usaha ekonomi keluarga kecil-kecilan yang ada di Kota Probolinggo sekaligus ingin mengetahui tentang perkembangan dan jenis-jenisnya.
            Di Jalan Supriyadi Gang Jepara II Nomor 10 terdapat sebuah toko plastik yang bernama Toko D'Lima yang didirikan pada tanggal 27 Agustus 2012, beberapa minggu setelah lebaran. Toko ini buka pukul 07.00 pagi dan tutup pukul 20.30 malam. Pemilik dari toko ini bernama Ibu Ina Rosita Nirmasari yang bisa dipanggil Ibu Ina. Alasan beliau mendirikan toko plastik ini adalah untuk membantu menambah penghasilan keluarga dan membantu biaya sekolah anak-anak kemudian jika ada sisanya dapat ditabung. Ibu Ina memilih mendirikan sebuah usaha toko plastik karena di daerah sekitarnya belum ada toko yang menjual barang-barang seperti plastik atau kotak kue, mika,dan lain-lain yang digunakan untuk keperluan hajatan oleh masyarakat.
            Nama Toko D'Lima sendiri memiliki sebuah arti yaitu kata D yang berasal dari Bahasa Inggris The dan Lima yang menandakan bahwa jumlah anggota keluarga Ibu Ina adalah 5 orang. Modal awal yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah usaha seperti toko plastik ini adalah sekitar 20 juta lebih. Toko D'Lima menjual aneka macam plastik, kertas minyak, mika, kantong plastik, kotak kue atau nasi, foam, karet gelang, stepler, dan berbagai barang lainnya yang digunakan untuk keperluan hajatan oleh masyarakat pada umumnya. Pada saat toko ini baru dibuka, pembelinya masih sepi mungkin hanya 1 atau 2 orang saja. Namun setelah 1 bulan lebih ini, jumlah pembeli semakin bertambah. Menurut Ibu Ina, karena Toko D'Lima masih baru jalan sekitar 1 bulan lebih, jadi pendapatannya bisa dibilang masih sedikit kira-kira 2 juta rupiah per bulan. Sebenarnya omset yang didapatkan tergantung pada bulan-bulan tertentu. Misalnya jika telah tiba musim bulan hajatan, maka omset yang didapatkan bisa mencapai lebih dari 2 juta rupiah. Tapi saat bulan yang jarang hajatan seperti bulan suro omset yang didapatkan dibawah 2 juta rupiah. Ibu Ina membeli barang-barang plastik secara grosir di tempat pedagang grosir di Sidoarjo terkadang beliau juga membeli itu semua di Probolinggo.Tergantung dari jenis barang apa yang diminta oleh pembeli karena setiap pembeli itu berbeda-beda, ada yang suka dengan produk dari Sidoarjo dan ada yang suka dengan produk dari Probolinggo jadi Ibu Ina harus bisa menyesuaikan.
             Tanggapan masyarakat di sekitar dengan dibukanya Toko D'Lima adalah mereka senang, karena jika ingin membeli keperluan untuk hajatan tidak perlu pergi jauh-jauh ke pasar karena harga barang-barang yang dijual di Toko D'Lima sama seperti di pasar bahkan ada beberapa yang lebih murah, tapi kualitasnya tetap sama. Mayoritas pembeli berasal dari daerah sekitar rumah Ibu Ina seperti tetangga atau pedagang juga teman-teman beliau. Pada awal didirikannya Toko D'Lima ini, Ibu Ina menyebarkan brosur pada pedagang-pedagang kaki lima maupun tetangga dan teman-teman beliau di sekitar rumah. Ibu Ina juga mengakui bahwa letak Toko D'Lima tidak strategis karena terletak di dalam gang dan bukan di pinggir jalan raya yang ramai. Jadi masih banyak orang yang belum tahu tentang dibukanya Toko D'Lima dan mungkin bagi orang yang tidak tahu mengenai daerah di mana Toko D'Lima berada, mereka akan kesulitan untuk mencarinya.

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Teks Pewara / Pranatacara dalam Bahasa Jawa

Tugas SBK : Contoh Nirmana Titik, Garis, Bidang, Gempal, dan Tekstur

Tugas Bahasa Indonesia Memahami Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Opini/Editorial “Menjual Sembari Menjaga Nirwana"