Drama Agama "DENDAM"
DRAMA AGAMA
DENDAM
Pada suatu hari, ada dua gadis kelas 2
SMP yang bersahabat. Mereka sama-sama pintar dan suka menyanyi. Di suatu pagi yang
cerah, seperti biasa mereka belajar bersama teman-teman yang lain di kelasnya.
Bu
guru : Assalamualikum anak-anak. Hari ini kalian ulangan Agama. Masukkan buku,
dan keluarkan kertas ulangan
kalian.
Beberapa
menit kemudian..
Rika : Nggik, nomer 22 sama 12 apa?
Anggi : Nomer 22 A, 22 D.
Rika : Makasih.
20
menit kemudian..
Bu
guru : Waktunya habis. Ayo segera
kumpulkan ulangannya.
10
menit kemudian..
Bu
guru : Baiklah anak-anak, ulangannya
sudah saya koreksi. Rika, selamat! Kamu
mendapat nilai 100
Anggi : Loh? Saya dapat berapa, Bu?
Bu
guru : Kamu dapat 88. Baiklah, sekian
pelajaran hari ini anak-anaksilahkan istirahat.
Wassalamualikum Wr. Wb.
Anggi : Ih Rika, kamu kok dapet bagus se!? Padahal
kamu kan tadi kan nanyak jawaban
ke aku.
Rika : La aku kan bejo. Hehe.
Beberapa
menit kemudian, ketua kelas mengumumkan sesuatu.
Memey : Eh rek, dengar! Sekolah ngadain lomba
nyanyi. Dan yang menang akan
mewakili sekolah untuk
lomba nyanyi di tingkat kota. Sapa yang mau ikut?
Anggi : Aku.
Rika : Aku juga deh.
Memey : Yaudah, lombanya minggu depan. Jadi,
seminggu ini kalian bisa persiapan.
Beberapa
menit kemudian..
Anggi : Rik, kamu kan bisanya asal nyanyi.
Rika : Biar dah. Kan ada kamu yang mau
ngajarin aku cara nyanyi yang bener.
Anggi : Hahah. Emangnya sejak kapan aku
bilang mau ngajarin kamu nyanyi?
Rika : Hehe, ayo dah Nggik.
Anggi : Hmm, yawes lah. Tapi se-jamnya bayar
se-juta yah!?
Rika : Buset!
Anggi : Bercanda.
Akhirnya,
Anggi pun mengajari Rika bernyanyi. Dan merekapun selalu berlatih bersama.
Seminggu
kemudian, lomba menyanyipun segera dilaksanakan
Juri 1 :
Baiklah, peserta berikutnya. Anggi yah?
Anggi : Iya.
Juri
1 : Silahkan menyanyi.
Juri
1 : Yak bagus sekali(prok prok
prok). Peserta berikutnya.
Rika yah?
Rika : Iya.
Juri
1 : Silahkan menyanyi.
Juri
1 : Yak bagus sekali (prok prok
prok).
Juri
sedang bingung sapa yang akan dijadikan pemenang antara Rika dan Anggi. Karena
suara mereka sama-sama bagus. Lalu juripun harus memutuskan siapa yang harus
menang.
Juri
1 : Baiklah, pemenangnya adalah
Rika. (prok prok prok)
Juri
2 : Kamu berhak mewakali sekolah
ke tingkat kota minggu depan.
Rika : Wah! Terimakasih.
Anggi : Hah? Ini nggak mungkin.
Keesokan
harinya..
Anggi : Nin, aku males deh. Kok bisa Rika sih
yang menang? Padahal yang lebih tahu
tentang menyanyi itu aku, bukan dia. Dan aku
juga yang mengajarinya
menyanyi!
Yunin : Sabar Nggik, itu juga karena kamu
terlalu baik ke dia.
Anggi : Iya dia kan sahabatku!
Yunin : Hhmm..
Enam
hari kemudian, Rika mengikuti lomba menyanyi di tingkat kota. Hasilnya, ia
menang menjadi juara 1 dan mewakili kota ke tingkat provinsi dua minggu lagi.
Rika : Eh Nggik, alhamdulillah aku
menang. Dan dua minggu lagi aku bakal ikut
lomba di tingkat Provinsi. Doain aku menang
yah!? Ntar kalok menang, aku
traktir deh.
Anggi : Oh yaa, selamat ya.
Rika : Iya. Eh, q keluar dulu yah.
Beberapa
menit kemudian..
Anggi : Eh Nin, aku tambah kesal! Dia menang.
Iri aku! Suaranya dia loh biasa!
Yunin : Kayaknya, kamu perlu balas dendam deh
sama dia!
Anggi : Iya, Nin! Emangnya enak diginiin! Ayo
dah, kita buat dia nggak bisa nyanyi di
Provinsi. Udah habis kesabaranku!
Yunin : Ayo!
Mereka
berduapun memutuskan untuk pergi ke dukun untuk membuat Rika tidak bisa
bernyanyi di perlomba’an tingkat Provinsi.
Yunin : Permisi mbah.
Dukun : Ada apa, nak?
Yunin : Ini teman saya ingin membuat temannya
mengalami sakit parah biar tidak bisa
bernyanyi di tingkat provinsi.
Dukun : Oh. Mana fotonya, nak?
Anggi : Ini mbah.
Dukun : Oh, ini hal yang mudah, nak. Sepuluh
hari dari sekarang anak ini akan
mendapatkan penyakit parah, nak. Tenang saja.
Anggi : Baiklah, ini upahnya mbah. Terimakasih.
Sepuluh
hari kemudian..
Rika :
Mama
Nad : Rika, Rika! Kamu kenapa!? Bangun,
nak!?
Mamanya
pun membawanya ke dokter.
Mama
Nad : Bagaimana keadaannya,dok?
Dokter : Anak anda dalam keadaan tidak baik,
Bu.
Mama
Nad : Kenapa anak saya, dok?
Dokter : Anak Ibu menderita penyakit Kanker
stadium akhir.
Mama
Nad : Hah? Apa, dok? Tidak mungkin! Anak
saya dari kemaren kondisinya baik-baik
saja.
Dokter : Tapi seluruh tubuh anak ibu sudah kaku
dan semuanya sudah mirip sekali
dengan ciri-ciri orang terkena kanker stadium
akhir.
Mama
Nad : Tapi kenapa tiba-tiba, dok?
Dokter : Saya tidak tahu, Bu.
Mamanya
pun menelpon Anggi tentang penyakit yang dialami Rika dan mengatakan bahwa Rika
tak bisa mengikuti lomba menyanyi itu. Anggipun gembira ria mendengar berita
itu. Ia merasa dendamnya terbalaskan.
Kesokan
harinya, Anggi menjenguk Rika di rumah sakit.
Anggi : Gimana keadaannya?
Rika : Nggak baik, Nggik.
Anggi : Yang sabar ya, cepat sembuh. Ini ada
buah-buahan dari aku.
Rika : Oh iya, makasih Nggik. Aku pergi dulu
ya.
Anggi : Ha? Kamu ngomong apa, Rik? Rik? Rik,
jangan pergi! Maafin semua yang udah
aku lakuin ke kamu, Rik! Rik, bangun Rik! Aku
telah menyesal! Maafin aku!
Rika
pun telah pergi dan Anggi pun menyesal dengan apa yang telah dia perbuat. Lalu diapun
bertobat dan meminta maaf kepada Allah.
Comments
Post a Comment