Contoh Dialog Bertelepon yang Baik dan Benar



Peran Tokoh
➢  El Medina Aulia Putri               : Penulis puisi yang sedang naik daun
➢  Elviana Yustika Septiani          : Wartawan
➢  Muhammad Iqbal H. I.            : Pemimpin redaksi
➢  Rana Khris Aprillian                 : Wakil pemimpin redaksi

Percakapan 1
    Pemimpin redaksi dari majalah Bobo menyuruh wartawannya untuk mewawancarai penulis puisi yang sedang naik daun melaui telepon agar dimuat di majalah Bobo.
Iqbal  : “ Halo assalamu'alaikum. Saya Iqbal, pemimpin redaksi dari majalah    Bobo. Apa benar ini Elvin ? “
Elvin  : “ Wa'alaikumsalam, iya ini saya Elvin. Maaf ada perlu apa ya ? “
Iqbal  : “ Begini saya ingin memuat suatu kutipan tentang penulis puisi cilik yang       sedang naik daun dalam edisi terbaru majalah Bobo kali ini. Jadi, bisa          kan anda mewawancarai dia melalui telepon ? “
Elvin  : “ Oh baiklah, saya akan segera mewawancarai penulis puisi itu. “
Iqbal  : “ Satu lagi, setelah hasil wawancara di ketik berikan kepada Rana biar          dia saja yang memberikan kepada saya. “
Elvin  : “ Baiklah. “

Percakapan 2
      Dua hari kemudian, wartawan menelepon penulis puisi cilik yang sedang naik daun untuk di wawancarai.
Elvin  : “ Hai El Medina. Saya wartawan dari majalah Bobo ingin mewawancarai        kamu terkait puisimu yang terkenal saat ini. Apakah saya bisa             mewawancarai anda?”
El Medina   : “ Oh ya tentu. Mumpung saya ada waktu luang. “
Elvin  : “ Apa judul puisimu yang saat ini sedang terkenal ? “
El Medina   : “ Puisiku berjudul ' Pesan Tuk Sahabatku '. “
Elvin  : “ Inspirasi kamu untuk menulis puisi berasal dari mana ? “
El Medina   : “ Inspirasiku berasal dari novel yang pernah aku baca. “
Elvin  : “ Berapa jumlah puisi yang telah kamu buat selama ini ? “
El Medina   : “ Aku telah menulis puluhan puisi selama ini namun ada beberapa yang        robek karena di simpan terlalu lama. “
Elvin  : “ Hal apa yang menghambat kamu dalam menulis puisi ? “
El Medina   : “ Kebetulan lancar-lancar saja. “
Elvin  : “ Berapa lama kamu menulis puisi ? “
El medina   : “ Aku menulis puisi hanya 1 minggu tetapi di tambah dengan proses    penerbitan selama 3 bulan. “
Elvin  : “ Kalau begitu terima kasih atas waktumu. Lain kali mungkin kita bisa    berbincang lagi. “
El Medina   : “ Iya sama-sama. “

Percakapan 3
      Setelah hasil wawancara di ketik, Elvin memberitahu Rana bahwa hasil wawancaranya di titipkan di resepsionis dan tinggal di ambil melalui telepon.
Elvin  : “ Halo selamat malam. Saya Elvin wartawan dari majalah Bobo. Bisa    berbicara dengan Rana ? “
Rana : “ Iya kebetulan saya sendiri. Ada apa ? “
Elvin  : “ Hasil wawancara sudah aku ketik dan aku titipkan di resepsionis. Jadi,        besok tinggal kamu ambil dan berikan kepada pemimpin redaksi di         ruangannya. “
Rana : “ Oh ya sudah. Besok akan aku ambil dan akan aku berikan ke                pemimpin redaksi. “
Elvin  : “ Terima kasih. “
Rana : “ Iya sama-sama. “

Percakapan 4
      Keesokan harinya Rana mengambil hasil wawancara di resepsionis. Rana pun segera menghubungi pemimpin redaksi untuk bertemu.
Rana : “ Selamat siang, saya Rana. Apa anda tidak sibuk ? Saya ingin bertemu               dengan anda sekarang. “
Iqbal  : “ Ya, saya tidak terlalu sibuk. Kita bisa bertemu di ruangan saya                     sekarang. Memangnya ada perlu apa ya ? “
Rana : “ Begini, saya akan menyerahkan hasil wawancara tentang penulis puisi              yang sedang naik daun saat ini kepada anda untuk di serahkan                      kepada anda untuk di muat di majalah Bobo. “
Iqbal  : “ Ya sudah. Silahkan datang ke ruangan saya. “
Rana : “ Baiklah. “
      Akhirnya hasil wawancara sudah di serahkan kepada Iqbal, pemimpin redaksi majalah Bobo dan telah di muat di majalah Bobo edisi terbaru saat ini.
Location: Probolinggo, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Indonesia

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tugas 1 Bahasa Indonesia Memahami Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Cerita Fiksi dalam Novel

TUGAS 1 BAHASA INDONESIA Memahami Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Cerita Fiksi dalam Novel (6)   Jika setiap peristiwa dalam cerita fiksi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, tengah, dan akhir, kelompokkanlah peristiwa dalam NSdI menjadi tiga bagian tersebut. Lakukanlah secara berkelompok. Setelah itu, presentasikanlah hasil diskusi kelompok kalian. JAWABAN : a)       Bagian Awal Pada bagian awal menceritakan gambaran umum tentang peristiwa apa saja yang akan terjadi, diantaranya meninggalnya Abah Kalid, Kalid yang dipenjara akibat membakar base camp milik PT Riau Maju Timber, serta ketidakadilan dan penderitaan yang dialami penduduk kampung di Indragiri seperti bencana banjir dan panas yang terik. b)       Bagian Tengah Pada bagian tengah menceritakan tentang eksploitasi hutan oleh PT Riau Maju Timber yang menyebabkan terjadinya bencana alam banjir bandang dan panas terik di kampu...
Read more

Jawaban Uji Kompetensi Wulangan 5 Buku Paket Bahasa Jawa untuk Kelas 12 SMA

Uji Kompetensi Wulangan 5 II. Pilihen wangsulan sing bener kanthi menehi tandha silang (X)! 1.         B. 2.         C. 3.         A. 4.         A. 5.         A. 6.         E. 7.         C. 8.         B. 9.         D. 10.     D. 11.     C. 12.     D. 13.     A. 14.     D. 15.     B. III. Wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki kanthi patitis! 1.         Seni pertunjukan yaiku salah sawijining aksi individu utawa kelompok kang dipentasake ing panggonan lan wektu tartamtu. Lumrahe ngelibatna 4 unsur ya...
Read more

Mengubah Teks Prosa menjadi Teks Drama “Pitik Mogok Mangan” dalam Bahasa Jawa

“Pitik Mogok Mangan” 1.       Teks Prosa      : Bar nganakake pengajian Mbak Sri ngresiki ruang tamu karo njukuki turah-turahan suguhan sing ora dipangan karo tamune. Salah siwijining panganan yaiku lumpia sing sajake wis rada lawas. Lumpia iku akeh sing kur dicokot sithik karo tamune nanging ora dienthekake. Mbak Sri ngambu lumpia kuwi, banjur celathu menawa lumpiane wis rada banger. Apike dipakakke pithik wae. Ndilalahe pithike Mbak Sri krungu omongan iku banjur grenengan marang kancane.   Wasan rampung ngresiki ruang tamu, Mbak Sri njukuk lumpia  sak gegem,  diuncalke ning lemah ben dipangan pithike.  Ananging pithik loro kuwi malah kur ngeker-eker lumpia nganthek sumebar tekan ngendi-endi.  Babar pisan ora gelem mangan. Segane dilebokake ning trempolong ben dipangan pithike. Nanging pithike malah kur nendang-nendang trempolong nganthek segane tumplak. Mbak Sri bingung, apa sebape pithik ireng tok sing gel...
Read more